PENDAHULUAN
Sumber
daya manusia kesehatan merupakan aset penting dan terbesar dalam
mentukan kualitas pelayanan kesehatan, untuk mendukung dan mewujudkan
pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi, maka kapasitas tenaga kesehatan
perlu terus ditingkakan. Langkah-langkah startegi, taktis dan aplikatif
diperlukan agar tenaga kesehatan yang berkontribusi dalam memberikan
pelayanan di Rumah Sakit dapat berperan dan siap bersaing di tatanan
dunia kesehatan regional, nasional dan global.
Peningkatan
kinerja pelayanan kesehatan telah menjadi tema utama di seluruh dunia.
Dengan tema ini, organisasi pelayanan kesehatan dan kelompok profesional
kesehatan sebagai pemberi pelayanan harus menampilkan akontabilitas
sosial mereka dalam memberikan pelayanan yang mutakhir kepada konsumen
yang berdasarkan standar profesionalisme, sehingga diharapkan dapat
mnemenuhi harapan masyarakat. Sebagai konsekuensinya peningkatan kinerja
memerlukan persyaratan yang diterapkan dalam melaksanakan pekerjaan
yang berdasarkan standar tertulis.
Dalam
pelayanan keperawatan dan kebidanan, standar sangat membantu perawat
dan bidan untuk mencapai asuhan yang berkualitas, sehingga perawat dan
bidan harus berpikir realistis tentang pentingnya evaluasi sistematis
terhadap semua aspek asuhan yangberkualitas tinggi. Namun keberhasilan
dalam mengimplemetasikan standar sangat tergantung pada individu perawat
atau bidan itu sendiri, usaha bersama dari semua staf dalam suatu
organisasi , disamping partisipasi dari seluruh anggota profesi
Berdasarkan
hasil riset tahap I bulan Otober 2000 – Maret 2001 yang dilaksanakan
oleh Tim Konsultan WHO Temuan permasalahan diperoleh melalui penelitian
di DKI Jakarta, Sumut, Sulut dan Kaltim tahun 2001 oleh WHO dan
Direktorat Keperawatan Depkes salah satu hasilnya adalah belum
dikembangkannya secara optimal kelengkapan standar dan SPO untuk
dijadikan pedoman dalam pelaksanaan tugas
PENGERTIAN STANDAR
Beberapa Pengertian tentang Standar
Banyak
diskusi dalam mempelajari dan membahas definisi standar. Kamus Oxford
meberikan beberapa pengertian konsep kunci mengenai definisi standar.
Pertama, standar adalah derajat terbaik. Kedua, standar meberikan suatu
dasar perbandingan. Ketiga, beberapa pengertian lain seperti tertulis
dibawah ini ;
1. Standar
adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk tata
cara dan metode yang disusun berdasarkan konsesus semua pihak yang
terkait dengan memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan,
kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang akan datang
untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya (PP 102 tahun 2000).
2. Standar
adalah suatu catatan menimum dimana terdapat kelayakan isi dan akhirnya
masyarakat mengakui bahwa standar sebagai model untuk ditiru.
3. Standar adalah suatu pernyataan tertulis tentang harapan yang spesifik.
4. Standar adalah suatu pernyataan tertulis dari suatu harapan-harapan yang spesifik
5. Standar adalah suatu patokan pencapaian berbasis pada tingkat tertentu ( dr.Yodi Mahendra ).
6. Standar
adalah suatu pedoman atau model yang disusun dan disepakati bersama
serta dapat diterima pada suatu tingkat praktek untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan ( Reyers, 1983).
7. Standar
adalah nilai-nilai (velues) yang tertulis yang meliputi
peraturan-peraturan dalam mengaplikasi proses-proses kunci, proses itu
sendiri, dan hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
8. Standar
adalah menaikkan ketepatan kualitatif atau kuantitatif yang spesifik
dari komponen struktural dalam sistem pelayanan kesehatan yang
didasarkan pada proses atau hasil suatu harapan (Donebean).
PERSYARATAN STANDAR
Standar
yang dikembangkan dengan baik akan memberikan ciri ukuran kualitatif
yang tepat seperti yang tercantum dalam standar pelaksanaannya. Standar
selalu berhubungan dengan mutu karena standar menentukan mutu. Standar
dibuat untuk mengarahkan cara pelayanan yang akan diberikan serta hasil
yang ingin dicapai.
Standar yg berbasis manajemen kinerja, memiliki persyaratan-persyaratan sbb:
S – specific
M -measurable -- terukur
A - appropriate-- tepat
R – reliable -- handal
T – timely – batas waktu
T – timely – batas waktu
KETENTUAN STANDAR
Ada 4 Ketentuan Standar
1. Harus tertulis dan dapat diterima pada suatu tingkat praktek, mudah dimengerti oleh para pelaksananya.
2. Mengandung komponen struktur (peraturan-peraturan), proses (tindakan/action) dan hasil (outcomes).standar
struktur menjelaskan peraturan, kebijakan fasilitas dan lainnya. Proses
standar menjelaskan dengan cara bagaimana suatu pelayanan dilakukan
dan outcome standar menjelaskan hasil dari dua komponen lainya.
3. Standar
dibuat berorientasi pada pelanggan, staf dan sistem dalam organisasi.
Pernyataan standr mengandung apa yang diberikan kepada pelanggan/pasien,
bagaimana staf berfungsi atau bertindak dan bagaimana sistem berjalan.
Ketiga komponen tersebut harusberhubungan dan terintegrasi. Standar
tidak akan berfungsi bila kemampuan atau jumlah staf tidak memadai.
4. Standar
harus disetujui atau disahkan oleh yang berwenang. Sekali standar telah
dibuat, berarti sebagian pkerjaan telah dapat diselesaikan dan sebagian
lagi adalah mengembangkannya melalui pemahaman (desiminasi).
Komitmen yang tinggi terhadap kinerja prima melaui
penerapan-penerapannya secara konsisten untuk tercapainya tingkat mutu
yang tinggi.
KOMPONEN STANDAR
Beberapa komponen yang harus ada pada standar :
1. Standar Struktur
Standar
struktur adalah karakteristik organisasi dalam tatanan asuhan yang
diberikan. Standar ini sama dengan standar masukan atau standar input
yang meliputi;
· Filosofi dan objektif
· Organisasi dan administrasi
· Kebijakan dan peraturan
· Staffing dan pembinaan
· Dekripsi pekerjaan (fungsi tugas dan tanggung jawab setiap posisi klinis)
· Fasilitas dan peralatan
2. Standar Proses
Standar
proses adalah kegiatan dan interaksi antara pemberi penerima asuhan.
Standar ini berfokus pada kinerja dari petugas profesional di tatanan
klinis, mencakup :
· Fungsi tugas, tanggung jawab, dan akontabilitas
· Manajemen kinerja klinis
· Monitoring dan evaluasi kinerja klinis
3. Standar Outcomes
Standar outcomes adalah hasil asuhan dalam kaitannya dengan status pasien. Standar ini berfokus pada asuan pasien yang prima, meliputi :
· Kepuasan pasien
· Keamanan pasien
· Kenyamanan pasien
Dalam
pelayanan kesehatan, hasil mungkin tidak selalu seperti apa yang
diharapkan atau diinginkan, namun standar struktur dan proses yang baik
akan menunjukkan sejauh mana kemungkinan pencapaian outcomes atau hasil yang diharapkan. Outcomes adalah hasil yang dicapai melalui penentuan dan melengkapi proses. Outcomes ditulis untuk setiap prosedur, pedoman praktek dan rencana.
KOMPONEN – KOMPONEN STANDAR :
STRUKTUR
|
- Filosofi,tujuan
- Orgn & Manaj
- Peraturan2 atau kebijakan
- JD: TJ & akuntabilitas
- Alat& Fasilitas
PROSES
PROSES
- Interaksi pemberi & penerima jasa
- Action: tupoksi
- Megelola kinerja
- Melaks.monitoring
-Komunikasi
HASIL
HASIL
- Kepuasan pasen/staf
- Keamanan / kenyamanan pasen
- Perubahan status kes.
TINGKATAN STANDAR
w Standar Minimum: standar yang harus terpenuhi dan menyajikan standar tingkat dasar, terarah dan berkesinambungan
w Standar
Optimum: memenuhi tingkat keadaan yang diinginkan atau pada tingkat
terbaik, hanya bisa dicapai oleh orang yg berdedikasi tinggi
PENGGUNAAN STANDAR
Untuk proses menilai diri sendiri: dirancang individu atau komite dari luar, apakah standar terpenuhi.
- pengalaman belajar berharga
- komitmen yg jujur menilai kekuatan/kelemahan kinerja
-Inspeksi: observasi, survey, monitoring
-Akreditasi: penilaian tingkat mutu kinerja organisasi
-Inspeksi: observasi, survey, monitoring
-Akreditasi: penilaian tingkat mutu kinerja organisasi
( struktur-proses-hasil)
CARA PENULISAN STANDAR
1. Mulailah dengan pernyataan standar
2. Identifikasi kriteria outcome dalam bentuk pernyataan siap untuk dimonitor
3. Identifikasi proses yang dibutuhkan untuk mencapai outcome( apa yang harus dikerjakan)
4. Identifikasi struktur ( apa yang dibutuhkan untuk melaksanakan proses kerja u/ mencapai outcome
5.Gunakan kata-kata yang yang dapat diukur ,contoh:kemungkinan tdk bisa diukur.
6. Ringkas – memberikan persepsi sama bagi setiap perawat
7. Monitoring standar harus merupakan bagian dari evaluasi asuhan pasen
8. Standar harus merefleksi kepada asuhan spesifik ps
9. Keterlibatan tim multi disiplin dalam penyusunan standar diperlukan
10. Harus menjadi bagian sistem yg mudah dicapai dan diperbaiki bila diperlukan
11. Standar terbaru harus dipelihara utk meningkatkan kinerja: tempat tetap, mudah dilihat & mudah dijangkau.
MANFAAT
1. Menetapkan norma bagi individu / kelompok
2. Menunjukkan ketersediaan yang berkualitas dan sebagai tolok ukur untuk memonitoring kualitas kinerja
3. Berfokus pada inti dan tugas penting yang harus pada situasi aktual, sesuai kondisi lokal
4. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya yang lebih bai
5. Meningkatkan pemanfaatan staf dan motivasi staf
6. Menilai aspek praktek atau post basic pelatihan / pendidikan
MENENTUKAN PRIORITAS STANDAR
a. Identifikasi dimensi/area utama pelayanan
b. Identifikasi fungsi-fungsi kunci / essensial
c. Prioritaskan fungsi essensial kedlm katagori
1. High-Risk ( Resiko Tinggi ) à dilakukan atau tidak, tetap beresiko (Operasi pada cedera otak berat)
2. High-Volume (Volume Tinggi) à bila kegiatan selalu dilakukan dan volumenya lebih dari 50%
3. Problem-Prone
(Rawan Masalah), à tindakan yang dilakukan beresiko tinggi, tapi tidak
disengaja (contoh : bayi tertukar) SIFAT ERORNYA TINGGI
4. High-Cost (Biaya Tinggi) à biaya yang dibutuhkan untuk suatu tindakan tinggi, atau sulit dijangkau
Bobotkan fungsi-fungsi tersebut kedalam : Fungsi kritis, Sangat sangat Penting, Sangat Penting & Penting.
SUMBER: http://learntogether-aries.blogspot.com/2010/11/standar-dan-standard-operating.html
No comments:
Post a Comment