Saturday, November 22, 2014

PROSEDURE ASUHAN KEPERAWATAN PRE DAN POST OPERATIF


  1. ASUHAN KEPERAWATAN ( Pre dan Postoperatif)

PENGKAJIAN
- Pengkajian yang perlu dilakukan pada pasien dengan fraktur (preoperatif) adalah :
  1. Keadaan Umum klien
  2. Keluhan utama yang dirasakan klien
  3. Gejala klinik dengan pemeriksaan :
    1. penglihatan
    2. perabaan
    3. Gerakan
  4. Pemeriksaan penunjang  Rongten, ataupun  CT Scan.
Adapun hal – hal yang perlu diperhatikan pada pasien fraktur adalah :
    1. Kapan mulai di perbolehkan bergerak ?
    2. Bagaimana gerakan yang dianjurkan dan pembatasannya ?
  1. Faktor-faktor fisik dan psikologi klien sebelum operasi
-    Pengkajian yang perlu dilakukan pada pasien dengan fraktur (postoperatif) meliputi
1.      Respirasi : kepatenan jalan nafas, kedalaman, frekuensi, dan karakterisitik pernafasan, sifat dan bunyi nafas
2.      Sirkulasi : TTV
3.      Neurologi : Tingkat respon
4.      Kenyamanan: tipe nyeri dan lokasi, mual dan muntah, perubahan posisi yang dibutuhkan
5.      Psikologi: emosi dari pasien, kebutuahan akan istirahat dan tidur, gangguan oleh kebisingan,
6.      Keselamatan: kebutuhan akan side-rail, cairan dan letak IV infus yang tepat
7.      Peralatan: diperiksa untuk fungsi yang baik.

Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien dengan fraktur ( pre dan postoperatif) adalah
  1. Cemas b.d krisis situasional (pengalaman bedah, anastesi, nyeri, perubahan gaya hidup, konsep diri)
  2. Kurang pengetahuan tentang prosedur operatif
  3. Nyeri akut  berhubungan dengan kerusakan jaringan dan prosedur pembedahan
  4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri akut dan hospitalisasi
  5. Kerusakan integritas jaringan b/d prosedur pembedahan
  6. Resiko Infeksi b/d tindakan invasif   
  7. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan tidak nyaman nyeri, pembatasan gerak
  8. Defisit self care b/d kelemahan

Friday, November 21, 2014

FORMAT PRE PLANNING PENYULUHAN

PRE PLANNING PENYULUHAN
…………………………………………………
Latar Belakang
Satuan Acara Pengajaran (SAP)
  1. Tujuan
  1. Tujuan Instruksional Umum
  2. Tujuan Instruksional Khusus
  1. Manfaat
  2. Pokok Bahasan
  3. Sub Pokok Bahasan
  4. Sasaran
  5. Metode
  6. Waktu Dan Tempat Penyuluhan
Hari/Tanggal               :
Pukul                           :
  1. Media Penyuluhan
  2. Kegiatan Penyuluhan
No
Kegiatan Penyuluh
Kegiatan Peserta
Media
Waktu
1.
Pembukaan :


2.
Kegiatan Inti :


3.
Penutup :
Salam Penutup



  1. Kriteria Evaluasi
  1. Evaluasi struktur
  2. Evaluasi proses
  3. Evaluasi hasil
Referensi

LAPORAN KEGIATAN HARIAN MAHASISWA

LAPORAN KEGIATAN HARIAN
DI RUMAH/RUANG ……………………………………..
NO
HARI/TGL
RUANG
KEGIATAN
PARAF
1.






2.






3.






4.






5.






6.














SKALA PENILAIAN MAKALAH

SKALA PENILAIAN MAKALAH ( 10 % )

Nama Mahasiswa       : …………………………………
NIM                             : …………………………………
No
Penilaian
Skala
1
2
3
4
A.
Fisik ( 4 % )
  1. Kerapihan
  2. Kelengkapan
  3. Daftar rujukan




B.
Isi ( 6 % )
  1. Sistematika penyampaian
  2. Bahasa yang jelas
  3. Logika analistik
  4. Komprehensif
  5. Keaslian





Total



Keterangan :
4             = sangat baik
3             = baik
2             = kurang
1             = sangat kurang

Wednesday, November 12, 2014

SOP / PROTAP UJI TORNIQUET (REMPLE LEED)



No
Aspek yang di nilai
Nilai
1
2
3
4
1.
A. Persiapan alat
Tensi meter, buku catatan, jam tangan





B. Tahap pre interaksi




2.
Cek catatan perawatan dan catatan medis klien




3
Cuci tangan





C. Tahap orientasi




5.
Berikan salam, panggil klien/keluarga dengan namanya




6.
Jelaskan tujuan, prosedur dan lama tindakan pada keluarga





D. Tahap kerja




7.
Berikan kesempatan klien atau keluarga untuk bertanya sebelum kegiatan dimulai




8.
Pasangan manset 2 jari diatas fossa kubiti.




9.
Buat lingkaran pd volar lengan bawah diameter 2,5 – 2,8 cm.




10.
Ukuran tekanan darah, jumlahkan kemudian hasil penjumlahan di bagi




11.
Pertahankan tekanan pada hasil pembagian selama 5 – 10 menit.




12.
Interprestasi bila : < 10 ptechie : rumple leed negative.
                            : > 10 ptechie : rumple leed positif.





E. Tahap Terminasi




13.
Evaluasi kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang diharapkan (subjektif dan objektif)




14.
Simpulkan hasil kegiatan




15.
Berikan reinforcement positif pada keluarga




16.
Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya




17.
Akhiri kegiatan




18.
Cuci tangan





F. Dokumentasi




19.
Catat hasil tindakan dalam catatan keperawatan





TOTAL  NILAI




Nilai 1  : Tidak dilakukan (25%)
Nilai 2  : Dilakukan salah (50%)
Nilai 3  : Dilakukan kurang tepat (75%)
Nilai 4  : Dilakukan dengan sempurna (100%)

Penilaian (jumlah nilai yang didapat X 100) /jumlah item yang dinilai
Evaluasi…………………………………..
Saran………………………………………                                                   
Tanjungpinang                  2010
                                                                                                         Evaluator

                                                                                                                    …………………………..

SOP / PROTAP INJEKSI INTRA MUSKULAR


Nama Mahasiswa   :…………….
NIM                        :
No
Aspek yang di nilai
Nilai
1
2
3
4
1.
A. Persiapan alat
Vaksin yang akan disuntikkan, spuit, sarung tangan, kapas alkohol,plester,  bengkok atau tempat sampah medis





B. Tahap pre interaksi




2.
Cek catatan perawatan dan catatan medis klien




3.
Cuci tangan




4.
Siapkan obat sesuai prinsip 7 benar





C. Tahap Orientasi




5.
Berikan salam, panggil klien/keluarga dengan namanya




6.
Jelaskan tujuan, prosedur dan lama tindakan pada keluarga





D. Tahap Kerja




7.
Berikan kesempatan klien atau keluarga untuk bertanya sebelum kegiatan dimulai




8
Memulai tindakan dengan cara yang baik




9
Berikan privasi pada klien




10.
Gunakan sarung tangan




11.
Bantu klien untuk mendapatkan posisi yang nyaman




12.
Letakkan alas dibagian tubuh yang akan dilakukan terapi IM




13.
Bersihkan tempat yang akan digunakan dengan kapas alkohol




14.
Buka tutup jarum




15.
Tarik kulit di tempat penusukan dengan cara:
-     Tempatkan ibu jari dan jari telunjuk tangan non dominan diatas tempat penusukan (hati-hati jangan samapi mengenai daerah yang telah dibersihkan) hingga berbentuk V
-         Tarik ibu jari dan jari telunjuk dengan arah berlawanan, memisahkan jari sepanjang 3 inci.




16.
Cepat masukkan jarum tepat dengan sudut 90 derajat dengan tangan yang dominant




17.
Pindahkan ibu jari telunjuk non dominant dari kulit untuk mendukung barel spuit, jari sebaiknya ditempatkan pada barel sehingga saat inspirasi dan dapat melakukan barel dengan jelas




18.
Tarik plunger dan observasi adanya darah pada spuit




19.
Jika terdapat darah tarik jarum, keluarkan dan berikan tekanan pada tempat tusukan kemudian ulangi langkah ke 6-13. Jika tidak ada darah dorong plunger dengan perlahan




20.
Cabut jarum dengan sudut yang sama saat disuntikkan




21.
Buka sarung tangan




22.
Buang alat-alat yang sudah tidak diperlukan ke dalam tempat sampah medis





E. Tahap Terminasi




23.
Evaluasi kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang diharapkan (subjektif dan objektif)




24.
Simpulkan hasil kegiatan




25.
Berikan reinforcement positif pada keluarga




26.
Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya




27.
Akhiri kegiatan




28.
Cuci tangan





F. Dokumentasi




29.
Catat hasil tindakan dalam catatan keperawatan





TOTAL  NILAI




Nilai 1     : Tidak dilakukan (25%)
Nilai 2     : Dilakukan salah (50%)
Nilai 3     : Dilakukan kurang tepat (75%)
Nilai 4     : Dilakukan dengan sempurna (100%)

Penilaian (jumlah nilai yang didapat X 100) /jumlah item yang dinilai
Evaluasi…………………………………..
Saran………………………………………                                                              Tanjungpinang                  2010

Sunday, November 9, 2014

SUSUNAN KEPENGENGURUSAN ORGANISASI PPNI PUSAT


Susunan Pengurus Pusat PPNI pada periode 2010 – 2015 terdiri dari:

Ketua Umum: Dewi Irawaty, MA, PhD.
Ketua I: Dra. Junaiti Sahar, PhD
Ketua II: Rita Sekarsari, SKp, MHSM.
Sekretaris Jenderal: Harif Fadhillah, SKp., SH.
Sekretaris I: Yeni Rustina, PhD.
Sekretaris II: Yupi Supartini, SKp., MSc.

Bendahara Umum: Netty Sofyan, SKM, M.Kes.
Bendahara I: Ruti Nubi, SKM
Bendahara II: Rasmanawati, SKp., MM

Departemen Organisasi
Ketua: Wawan Arif Sawana,SKp.
Anggota: Sunardi, MKep., Sp.KMB., Bambang Tutuko, SKp., SH.

Departemen Hukmas & Pemberdayaan Politik
Ketua: Amelia K, SKp., MN.
Anggota: Ahmad Neru, MKep. Sp.Kom., Armen Patria, SKp. MKes.

Departemen PengembanganKerjasama Dalam Negeri & Luar Negeri
Ketua: Masfuri, SKp. MN.
Anggota: Meidiana Dwidiyanti, SKM. MSc., Ns. Apri Sunadi, SKep.

Departemen Pelayanan
Ketua: Ns. Riyanto, MKep. Sp.Kom.
Anggota: Syahridal, SKp., Pawit Rodiah, SKp., M.Kep.

Departemen Pendidikan & Pelatihan
Ketua: Dra. Murni Hartanti, SKp., MSi.
Anggota: Astuti Yuni Nursasi, SKp. MN., Michiko Umeda, SKp. MS.Biomed

Departemen Kesejahteraan
Ketua: Mustikasari, SKp. MARS
Anggota: Asep Sopari, SKM, MM, MKM., Iwan Effendi, Amd.Kep.

Dewan Pertimbangan
Ketua: Prof. Achir Yani, MN. DNSc.
Sekretaris: Drs. Husen, BSc
Anggota: Drs. Husain, SKM., Ahmad Djauhari, MM., Janes Lesilolo, SKM. MKes.

Majelis Kehormatan Etik Keperawatan (MKEK)
Ketua: Dra. Junarsih W. Sudibjo
Sekertaris: Fitriati, SKM, MKes.
Anggota: Tien Gartinah, MN., Dra. Herawani Aziz, MKes. MKep., Sumijatun, SKp., MARS., Maria Wijaya, SKM.

Artikel ini dikutip dari: Persatuan Perawat Nasional Indonesia

Saturday, November 8, 2014

CONTOH JUDUL PENELITIAN KEPERAWATAN



Contoh instrumen penelitian keperawatan :
  1. Analisa Hubungan Terapeutik Perawat-Pasien terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi
  2. Studi tentang perilaku asertif perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan di instalasi rawat inap
  3. Study tentang gangguan harga diri pada klien gagal ginjal kronis yang di rawat di ruang rawat inap
  4. Peran serta kader posyandu dalam upaya peningkatan status gizi balita melalui penyuluhan kesehatan di posyandu
  5. Analisa hubungan karakteristik perawat dan tingkat kepatuhan dalam pelaksanaan protap pemasangan infus
  6. Pengaruh dukungan keluarga terhadap pencegahan depresi pada lansia
  7. Motivasi menjadi perawat
  8. Indentifikasi tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan di ruang rawat inap
  9. Pengaruh blader retraining terhadap pada eliminasi urine pada kasus cedera tulang belakang yang mengalami neurogenic blader
  10. Analisa Hubungan Komunikasi Verbal dan Nonverbal Perawat Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien

Friday, November 7, 2014

NILAI NORMAL TANDA-TANDA VITAL




Berikut ini adalah ringkasan tanda-tanda vital untuk pasien dewasa menurut Emergency Nurses Association,(2007).
Komponen
Nilai normal
Keterangan
Suhu
36,5-37,5
Dapat di ukur melalui oral, aksila, dan rectal. Untuk mengukur suhu inti menggunakan kateter arteri pulmonal, kateter urin, esophageal probe, atau monitor tekanan intracranial dengan pengukur suhu. Suhu dipengaruhi oleh aktivitas, pengaruh lingkungan, kondisi penyakit, infeksi dan injury.
Nadi
60-100x/menit
Dalam pemeriksaan nadi perlu dievaluais irama jantung, frekuensi, kualitas dan kesamaan.
Respirasi
12-20x/menit
Evaluasi dari repirasi meliputi frekuensi, auskultasi suara nafas, dan inspeksi dari usaha bernafas. Tada dari peningkatan usah abernafas adalah adanya pernafasan cuping hidung, retraksi interkostal, tidak mampu mengucapkan 1 kalimat penuh.
Saturasi oksigen
>95%
Saturasi oksigen di monitor melalui oksimetri nadi, dan hal ini penting bagi pasien dengan gangguan respirasi, penurunan kesadaran, penyakit serius dan tanda vital yang abnormal. Pengukurna dapat dilakukan di jari tangan atau kaki.
Tekanan darah
120/80mmHg
Tekana darah mewakili dari gambaran kontraktilitas jantung, frekuensi jantung, volume sirkulasi, dan tahanan vaskuler perifer. Tekanan sistolik menunjukkan cardiac output, seberapa besar dan seberapa kuat darah itu dipompakan. Tekanan diastolic menunjukkan fungsi tahanan vaskuler perifer.
Berat badan

Berat badan penting diketahui di UGD karena berhubungan dengan keakuratan dosis atau ukuran. Misalnya dalam pemberian antikoagulan, vasopressor, dan medikasi lain yang tergantung dengan berat badan.